Bagi anda penggemar Tenis, barangkali
masih ingat nama Paradorn Srichaphan. Ya, dia adalah mantan petenis asal
Thailand yang pernah menduduki peringkat ke-9 dunia. Beberapa waktu lalu,
tersiar kabar bahwa Paradorn berhasrat terjun ke dunia golf profesional. Mengapa
ia ingin menekuni olahraga yang relatif baru baginya itu? Paradorn berujar
bahwa dirinya bercita-cita menjadi pegolf Asia pertama yang sebelumnya menekuni
cabang olahraga yang lain. Ia ingin meniru Scott Draper, petenis asal Australia
yang pernah masuk jajaran 50 besar dunia namun kemudian beralih menjadi pegolf
profesional.
Paradorn harus mengakhiri kariernya
sebagai petenis profesional menyusul
kecelakaan motor dan cedera yang
dialaminya tahun 2010. Di samping menggeluti tenis yang telah melambungkan
namanya, Paradorn, yang pernah menjadi biksu di sebuah kuil di luar kota
Bangkok tahun 2005, juga mencoba peruntungan di dunia bisnis dengan membuka
restoran Italia yang diberi nama So-Le Café pada tahun 2009. Pada saat yang
sama, ia juga meluncurkan perusahaan produk herbal bernama Magic Thaiherbs.
Paradorn juga pernah membintangi film “Bang Rajan 2”.
Menjadi petenis, biksu, pebisnis, dan kini mencoba menjadi pegolf. Mengapa Paradorn berganti-ganti profesi? Apa yang ia cari? Apa yang dilakukan Paradorn sebenarnya jamak terjadi di berbagai belahan bumi. Ada bintang film yang beralih profesi menjadi politikus, semisal Ronald Reagan yang bahkan berhasil menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat (AS) selama dua periode, dari tahun 1981 hingga 1989. Dalam skala yang lebih kecil, ada seorang akuntan yang beralih profesi sebagai fotografer. Penulis bahkan kenal dengan orang yang rela meninggalkan pekerjaan yang sudah mapan untuk menjadi seorang Agen Asuransi, sebuah profesi yang masih sering dipandang sinis oleh masyarakat meski telah banyak yang sukses meraih penghasilan puluhan juta Rupiah per bulan. Dan betapa banyak orang yang beralih profesi dari karyawan menjadi pengusaha dan kemudian meraup kesuksesan.
Menjadi petenis, biksu, pebisnis, dan kini mencoba menjadi pegolf. Mengapa Paradorn berganti-ganti profesi? Apa yang ia cari? Apa yang dilakukan Paradorn sebenarnya jamak terjadi di berbagai belahan bumi. Ada bintang film yang beralih profesi menjadi politikus, semisal Ronald Reagan yang bahkan berhasil menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat (AS) selama dua periode, dari tahun 1981 hingga 1989. Dalam skala yang lebih kecil, ada seorang akuntan yang beralih profesi sebagai fotografer. Penulis bahkan kenal dengan orang yang rela meninggalkan pekerjaan yang sudah mapan untuk menjadi seorang Agen Asuransi, sebuah profesi yang masih sering dipandang sinis oleh masyarakat meski telah banyak yang sukses meraih penghasilan puluhan juta Rupiah per bulan. Dan betapa banyak orang yang beralih profesi dari karyawan menjadi pengusaha dan kemudian meraup kesuksesan.
Alasan seseorang berganti(-ganti)
profesi adalah kebutuhan. Kebutuhan di sini acap tidak identik dengan kebutuhan
finansial. Buktinya banyak orang yang meski telah mendapatkan gaji tinggi namun
kurang puas dengan profesinya lantaran merasa kurang tertantang.
Orang-orang semacam ini, menurut McCelland,
memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi. Mereka mandiri, cenderung tidak
percaya dengan keberuntungan melainkan hanya kepada kerja keras dan cerdas,
senang dengan tantangan-tantangan baru, menetapkan standar yang tinggi bagi karya-karyanya, dan merasa puas tatkala berhasil mengerjakan
sesuatu yang sulit. Maka tak heran bila
orang-orang dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi mampu melahirkan
karya-karya yang fenomenal, baik dalam bidang seni, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan sebagainya. Mereka juga yakin
bahwa hanya dengan prestasi tinggilah kehormatan, rasa percaya diri, reputasi,
dan pengakuan dari orang lain dapat diraih.
Maslow menyebutnya dengan kebutuhan untuk mendapatkan harga diri (self esteem).
Di samping kebutuhan untuk
berprestasi, alasan seseorang berpindah profesi adalah keinginannya yang kuat
untuk memimpin, mengatur, dan mempengaruhi orang lain. Inilah alasan mengapa banyak orang tertarik
untuk terjun ke dunia politik meski telah mapan dengan profesi yang digelutinya.
Arnold Schwarzenegger, aktor terkenal Hollywood yang banyak membintangi
film-film sukses, agaknya dapat menjadi contoh orang yang masuk kelompok ini. Ia
terjun ke dunia politik setelah sukses di dunia peran. Ia menjabat sebagai Gubernur
negara bagian California untuk dua periode, mulai tahun 2003 hingga 2011.
Selain sebagai aktor, Schwarzenegger juga (pernah) berprofesi sebagai
binaragawan dan pebisnis.
Alasan yang kurang lebih sama agaknya juga dimiliki oleh karyawan yang banting setir menjadi pengusaha. Pengusaha yang sukses cenderung senang menonjolkan kekuasaannya. Mereka merasa tertekan bila bekerja di bawah pimpinan orang lain.
Tentu sah-sah saja bila seseorang ingin beralih profesi lantaran ingin berprestasi tinggi atau meraih kekuasaan. Yang paling penting jangan sampai melanggar etika.
Alasan yang kurang lebih sama agaknya juga dimiliki oleh karyawan yang banting setir menjadi pengusaha. Pengusaha yang sukses cenderung senang menonjolkan kekuasaannya. Mereka merasa tertekan bila bekerja di bawah pimpinan orang lain.
Tentu sah-sah saja bila seseorang ingin beralih profesi lantaran ingin berprestasi tinggi atau meraih kekuasaan. Yang paling penting jangan sampai melanggar etika.